Artikel ini menjelaskan apa itu alat ukur dan kegunaannya. Dengan demikian, Anda akan mengetahui pentingnya suatu alat ukur, ciri-cirinya, dan terakhir, beberapa contoh berbagai jenis alat ukur.
Apa itu alat ukur?
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran fisis. Dengan kata lain, alat ukur adalah suatu alat yang memungkinkan untuk memperoleh nilai suatu pengukuran.
Misalnya pita pengukur adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang. Jadi, dengan pita pengukur kita bisa menentukan panjang suatu benda.
Pengoperasian alat ukur didasarkan pada perbandingan nilai yang akan diukur dengan suatu standar yaitu satuan pengukuran. Melanjutkan contoh yang sama, pita pengukur membandingkan panjang dengan ukuran satu sentimeter, sehingga ruang yang ditempati benda yang diukur beberapa kali panjang satu sentimeter.
Dengan demikian, proses yang dilakukan untuk menentukan nilai suatu pengukuran disebut proses pengukuran .
Ciri-ciri alat ukur
Setelah kita mengetahui pengertian alat ukur, mari kita lihat apa saja ciri-ciri alat ukur yang paling penting.
- Akurasi : Merupakan kemampuan suatu alat ukur untuk memberikan nilai terukur yang sama ketika melakukan proses pengukuran yang sama pada kesempatan yang berbeda. Logikanya, semakin tepat suatu alat ukur maka semakin baik pula alat ukur tersebut.
- Presisi : ini adalah perbedaan antara pengukuran yang dilakukan dan nilai sebenarnya. Tentunya suatu alat ukur harus setepat mungkin, agar perbedaan antara nilai terukur dan nilai sebenarnya minimal.
- Apresiasi : merupakan nilai minimum besaran fisis yang dapat diukur oleh alat ukur. Secara umum apresiasi dan keakuratan alat ukur saling berkaitan. Oleh karena itu, semakin presisi suatu perangkat, semakin baik pula ratingnya.
- Resolusi : merupakan variasi minimum besaran fisis yang dapat diukur dengan alat ukur.
- Sensitivitas : terdiri dari hubungan antara variasi indikator pengukuran instrumen dengan nilai pengukuran sebenarnya. Dengan kata lain, ini mengacu pada hubungan antara variasi besaran fisis dan variasi nilai yang diukur.
- Reproducibility : adalah kemampuan instrumen untuk mengulangi pengukuran yang dilakukan. Semakin sering Anda mengulangi pengukuran, semakin baik instrumen tersebut.
- Stabilitas : Mengacu pada kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil terukur yang sama ketika alat tersebut digunakan untuk mengukur suatu nilai dalam jangka waktu yang lama.
Contoh alat ukur
Di bawah ini adalah beberapa contoh berbagai jenis alat ukur:
- Alat ukur massa : timbangan, timbangan, spektrometer, dll.
- Alat untuk mengukur waktu : jam, stopwatch, kalender, dll.
- Alat ukur panjang : penggaris, pita pengukur, mikrometer, dll.
- Alat ukur sudut : busur derajat, goniometer, sekstan, dll.
- Alat ukur suhu : termometer, pirometer, kamera termografi, dll.
- Alat ukur tekanan : barometer, manometer, tabung pitot, dll.
- Alat ukur kecepatan : speedometer, tachometer, anemometer, dll.
- Alat ukur kelistrikan : multimeter, wattmeter, osiloskop, dll.
- Alat ukur volume : pipet, tabung reaksi, labu ukur, dll.
- Jenis alat ukur lainnya : dinamometer, luxmeter, higrometer, dll.