Artikel ini menjelaskan apa itu higroskopis (atau higroskopi). Selain itu, Anda akan menemukan contoh zat higroskopis dan beberapa penerapan sifat kimia ini.
Apa itu higroskopis?
Higroskopis , juga disebut higroskopis , adalah sifat yang dimiliki zat tertentu yang memungkinkan zat tersebut menyerap dan mengeluarkan kelembapan tergantung pada lingkungan tempat zat tersebut ditemukan.
Oleh karena itu, zat higroskopis adalah zat yang mampu menyerap dan mengeluarkan uap air.
Ingatlah bahwa kelembapan udara mengacu pada jumlah air yang ada di lingkungan. Jadi, ketika suatu zat dapat menyerap dan mengeluarkan uap air, berarti zat tersebut dapat menyerap dan mengeluarkan air dari udara.
Jadi, kelembaban kesetimbangan adalah nilai kelembaban karakteristik setiap zat yang tidak akan menyerap atau melepaskan uap air ke lingkungan. Jadi, jika kelembapan lingkungan lebih tinggi dari kelembapan kesetimbangan, zat tersebut akan menyerap kelembapan dan menjadi basah. Sebaliknya, jika kelembapan lingkungan lebih rendah dari kelembapan kesetimbangan, maka zat tersebut akan kehilangan kelembapan dan mengering.
Di sisi lain, higrometri dikaitkan dengan konsep higroskopis, karena merupakan bagian fisika yang mempelajari kelembapan dan pengaruhnya.
bahan higroskopis
Mengingat pengertian higroskopis, berikut beberapa contoh bahan atau senyawa higroskopis :
- Asam sulfat (H 2 SO 4 ): Senyawa kimia korosif dengan banyak kegunaan.
- Kalsium klorida (CaCL 2 ): senyawa kimia anorganik yang banyak digunakan dalam pengobatan.
- Magnesium klorida (MgCl 2 ): senyawa mineral yang mampu menyerap air dalam jumlah besar.
- Natrium klorida (NaCl): adalah garam biasa, digunakan terutama sebagai bumbu masakan.
- Silica gel: digunakan untuk mengurangi kelembapan di ruang tertutup.
- Natrium hidroksida (NaOH): Zat yang banyak digunakan dalam industri, misalnya dalam pembuatan kertas, kain, dan deterjen.
- Madu: zat yang dihasilkan lebah dan digunakan sebagai makanan.
- Tembaga (II) sulfat (CuSO 4 ): senyawa anorganik yang kegunaan utamanya di bidang pertanian dan peternakan.
- Fosfor (V) oksida (P 4 O 10 ): merupakan zat yang sangat higroskopis, umumnya digunakan untuk mengeringkan gas.
- Kalsium oksida (caO): zat hasil kalsinasi batuan, banyak digunakan dalam sektor konstruksi.
Tidak semua bahan higroskopis bereaksi sama terhadap kelembapan. Beberapa senyawa kimia, seperti hidrida atau logam alkali, bereaksi secara kimia dengan air. Di sisi lain, ada zat yang mampu menahan air di dalam struktur kristalnya, seperti garam. Demikian pula air dari lingkungan juga dapat diserap melalui proses adsorpsi.
Perlu diperhatikan bahwa kapasitas higroskopis suatu bahan dapat bervariasi tergantung pada banyak aspek. Misalnya, higroskopisitas kayu terbukti bergantung, antara lain, pada umur pohon dan suhu .
aplikasi higroskopis
Higroskopisitas merupakan sifat yang sangat penting dalam bidang teknik tertentu. Misalnya saja kapasitas higroskopis bahan yang dipilih untuk membuat suatu konstruksi harus diperhitungkan, karena akan menentukan kelembaban udara dalam ruangan.
Contoh lain kegunaan higroskopi adalah higroskopis, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan lingkungan. Dengan demikian, pengoperasian higroskop didasarkan pada sifat higroskopis zat tertentu yang sangat sensitif terhadap perubahan kelembapan.
Di sisi lain, di laboratorium, zat higroskopis juga digunakan sebagai bahan pengering. Jika Anda ingin mengeringkan sedikit pada suhu kamar, digunakan pengering higroskopis yang menghilangkan kelembapan secara permanen. Dengan cara ini, pengeringan bertahap dapat dicapai, tanpa perlu memanaskan bahan yang dapat menyebabkan pembusukan.