Reostat

Artikel ini menjelaskan apa itu rheostat. Oleh karena itu, Anda akan mengetahui apa saja isi rheostat, berbagai bagian rheostat, dan cara kerja perangkat listrik ini.

Apa itu rheostat?

Resistor (atau rheostat ) adalah suatu unsur listrik yang berfungsi sebagai resistor variabel, artinya resistor adalah suatu hambatan listrik yang nilainya dapat diubah secara sukarela (dalam batas-batas tertentu).

Oleh karena itu rheostat digunakan untuk mengatur intensitas arus listrik. Karena semakin tinggi nilai resistansi rheostat maka semakin rendah intensitas arus yang melewatinya.

Dengan demikian, rheostat memiliki banyak aplikasi dalam bidang teknik. Misalnya, pada kendaraan, rheostat digunakan untuk menentukan posisi pedal gas dan karenanya kecepatan mobil bertambah atau berkurang. Demikian pula, lampu dengan cahaya yang dapat disesuaikan umumnya memiliki rheostat terintegrasi yang memungkinkan intensitas cahaya divariasikan.

rheostat

Singkatnya resistor ibarat hambatan listrik, bedanya hanya nilai hambatan suatu resistor dapat diatur, sedangkan nilai hambatan listrik konvensional bersifat tetap.

Untuk mewakili rheostat dalam rangkaian listrik, salah satu dari dua simbol berikut umumnya digunakan:

simbol perlawanan

Bagian dari resistor

Sekarang setelah kita mengetahui definisi rheostat, mari kita lihat apa saja bagian-bagian dari perangkat listrik jenis ini.

  • Terminal tetap : rheostat mempunyai dua terminal tetap tetapi hanya satu yang dihubungkan ke rangkaian listrik.
  • Terminal variabel : terminal yang menghubungkan ke rangkaian dan memungkinkan Anda memvariasikan nilai hambatan listrik rheostat.
  • Kursor (atau panah) : bagian rheostat yang mengubah nilai hambatan listrik. Artinya, posisi slider akan menentukan nilai resistansi, sehingga semakin banyak material resistif yang ada di antara dua terminal yang terhubung, maka nilai resistansinya akan semakin besar.
  • Pita resistif : bagian rheostat yang mengandung bahan yang memberikan hambatan terhadap aliran listrik. Semakin resistif material yang dipilih oleh kursor, maka arus listrik akan semakin sulit mengalir dan oleh karena itu resistansinya akan semakin besar.
bagian dari sebuah resistor

Bagaimana cara kerja resistor?

Bagian ini menjelaskan cara kerja rheostat dan cara penggunaan instrumen listrik ini.

Untuk menggunakan rheostat dengan benar, salah satu terminal tetap dan terminal variabelnya harus dihubungkan ke rangkaian listrik. Penting untuk menghubungkan hanya satu terminal tetap, karena jika kedua terminal tetap dihubungkan, resistansi resistor tidak dapat diubah.

Pengoperasian rheostat sederhana: nilai hambatan listrik berubah dengan menggerakkan kursor. Jadi, semakin banyak material resistif yang ada di antara penggeser dan terminal tetap yang terhubung ke rangkaian, semakin besar nilai resistansinya.

Jadi, nilai hambatan listrik minimum (0Ω) diperoleh dengan menempatkan kursor pada terminal tetap yang terhubung ke rangkaian. Sebaliknya, nilai hambatan listrik maksimum diperoleh ketika kursor diletakkan pada terminal tetap yang tidak terhubung ke rangkaian.

rheostat dan potensiometer

Terakhir, kita akan melihat perbedaan antara resistor dan potensiometer, karena keduanya merupakan elemen listrik yang sangat mirip dan secara praktis memiliki fungsi yang sama.

Seperti halnya rheostat, potensiometer juga merupakan elemen listrik yang berfungsi sebagai resistor variabel.

Namun perbedaan antara rheostat dan potensiometer terletak pada jenis rangkaian yang digunakan. Rheostat digunakan dalam rangkaian listrik dengan intensitas arus yang lebih tinggi karena rheostat menghilangkan lebih banyak daya daripada potensiometer.

Selain itu, resistor sering kali dihubungkan secara seri untuk memvariasikan arus dalam rangkaian, sedangkan potensiometer dihubungkan secara paralel untuk mengatur tegangan.

Lihat: Potensiometer

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas