Artikel ini menjelaskan apa saja parameter karakteristik tuas. Selain itu, hubungan antara berbagai elemen tuas juga diperlihatkan, yaitu bagaimana satu elemen berubah jika bagian lainnya diubah.
Logikanya, sebelum melihat apa saja unsur-unsur tuas, kita harus memahami dengan jelas pengertian tuas dalam fisika. Oleh karena itu kami menyarankan Anda mengunjungi postingan berikut sebelum melanjutkan penjelasannya:
Apa saja unsur-unsur tuas?
Lima elemen tuas adalah:
- Titik tumpu atau titik tumpu (F) : ini adalah elemen tuas yang tetap menjadi tempatnya. Oleh karena itu, ia menopang seluruh berat batang serta badan-badan di atasnya.
- Daya atau usaha (P) : adalah gaya yang diberikan pada tuas untuk melawan beban pada sisi yang lain.
- Hambatan atau beban (R) : adalah gaya yang harus diatasi.
- Power Arm (BP) : Ini adalah jarak antara daya dan titik tumpu.
- Resistance Arm (BR) : Ini adalah jarak antara titik resistance dan support.
Hubungan antar elemen tuas
Kita kemudian akan melihat bagaimana berbagai elemen tuas dihubungkan. Namun, untuk memahami sepenuhnya penjelasannya Anda harus memahami dengan jelas tentang hukum leverage, oleh karena itu kami menyarankan Anda membaca artikel kami berikut ini sebelum melanjutkan:
Dengan menggunakan hukum pengungkit, secara matematis kita dapat menghubungkan daya, lengan daya, hambatan, dan lengan hambatan. Jadi, tergantung pada panjang kedua lengan tuas, nilai resistansi dan daya akan bervariasi.
Pada tuas derajat pertama, panjang lengan daya dan lengan tahanan bergantung pada posisi relatif titik tumpu, karena titik tumpu dapat terletak tepat di tengah, lebih dekat ke titik daya, atau lebih dekat ke hambatan.
Jadi, jika titik tumpu lebih dekat dengan daya, maka lengan daya akan lebih pendek dibandingkan dengan lengan resistansi dan oleh karena itu, daya akan lebih besar daripada resistansi. Akan tetapi, jika titik tumpu lebih dekat dengan resistansi, maka power arm akan lebih panjang dari resistance arm dan oleh karena itu daya akan lebih kecil dibandingkan resistance.
Di sisi lain, tuas derajat kedua dicirikan oleh fakta bahwa lengan daya lebih panjang daripada lengan resistensi. Jadi, pada tuas jenis ini, daya selalu lebih kecil daripada hambatannya.
Terakhir, pada tuas derajat ketiga, lengan resistensi selalu lebih besar daripada lengan daya. Oleh karena itu, daya yang harus diberikan pada tuas derajat ketiga selalu lebih besar daripada hambatannya.
Jika Anda belum mengetahui dengan jelas apa itu masing-masing jenis tuas dan ingin membandingkan perbedaan berbagai jenis tuas, dengan mengklik link berikut Anda akan dapat melihat beberapa contoh setiap jenis tuas: