Pada artikel ini Anda akan melihat penjelasan eksperimen Torricelli. Anda akan mengetahui apa saja isi eksperimen Torricelli serta kesimpulan yang dapat diambil dari uji laboratorium ini.
Apa eksperimen Torricelli?
Eksperimen Torricelli adalah eksperimen yang dilakukan oleh fisikawan Evangelista Torricelli pada tahun 1643. Eksperimen Torricelli terdiri dari pengukuran tekanan atmosfer menggunakan tabung air raksa.
Lebih tepatnya, Torricelli mengisi penuh tabung sepanjang 1 m dengan air raksa, tabung ditutup salah satu ujungnya.
Dia kemudian membalikkan tabung itu ke dalam wadah terbuka berisi air raksa. Jadi ujung tabung yang tertutup berada di luar wadah dan ujung terbuka berada di dalam wadah.
Secara teori, dengan membalik tabung, semua cairan harus dituangkan ke dalam wadah besar. Namun yang mengejutkan, tabung tersebut tidak kosong, melainkan kolom air raksa hanya turun beberapa sentimeter. Ketinggian akhir kolom air raksa adalah 0,76 m, atau 760 mm.
Fenomena ini disebabkan oleh tekanan atmosfer, yaitu tekanan yang diberikan oleh udara. Tekanan yang diberikan udara pada permukaan merkuri lebih besar daripada tekanan yang diberikan merkuri terhadap udara, sehingga merkuri yang bersentuhan dengan udara tidak dapat naik lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, kolom air raksa di dalam tabung juga tidak dapat turun lebih jauh lagi.
Dari pengalaman ini, milimeter air raksa diadopsi sebagai satuan tekanan baru, karena telah dibuktikan bahwa tekanan dapat diukur dalam kolom air raksa. Jadi tekanan atmosfer setara dengan 760 milimeter air raksa (760 mmHg).
Belakangan, Pascal mengulangi eksperimen yang sama persis tetapi pada ketinggian gunung yang berbeda dan menemukan bahwa hasil eksperimen Torricelli bervariasi bergantung pada ketinggian saat pengujian dilakukan. Artinya, tekanan atmosfer juga bergantung pada ketinggian: semakin tinggi suatu ketinggian, semakin rendah tekanan yang diberikan oleh udara.
Kesimpulan dari percobaan Torricelli
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan Torricelli adalah sebagai berikut:
- Pertama, keberadaan tekanan atmosfer diperlihatkan. Dengan kata lain, eksperimen Torricelli menunjukkan bahwa udara memberikan tekanan pada semua benda, meskipun tekanannya sangat lemah.
- Kesimpulan kedua dari percobaan Torricelli adalah nilai tekanan atmosfer yang diperkirakan mencapai 760 mmHg (kurang lebih 101325 Pa).
- Dengan pengalaman Torricelli, ukuran tekanan baru ditetapkan: milimeter air raksa. Satu milimeter air raksa sama dengan 133,322 Pa.
- Ketinggian kolom air raksa dalam percobaan Torricelli bergantung pada ketinggian saat pengujian dilakukan. Oleh karena itu, tekanan atmosfer bervariasi tergantung pada ketinggian.
- Eksperimen Torricelli berfungsi untuk mengajarkan bagaimana vakum dapat dihasilkan, karena di dalam ruang yang dihasilkan dalam tabung tertutup ketika ketinggian air raksa turun, tidak ada apa-apa, yaitu kekosongan.